Translate

Minggu, 16 Desember 2012

PRAKTIKUM TID (DRAINASE)



BAB IV
DRAINASE

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyebab terjadinya Banjir ataupun terjadinya genangan di suatu kawasan pemukiman atau perkotaan masih banyak terjadi di berbagai kota di Indonesia. Genangan tidak hanya dialami oleh kawasan perkotaan yang terletak di dataran rendah saja,bahkan dialami kawasan yang terletak di dataran tinggi. Banjir atau genangan di suatu kawasan terjadi apabila sistem yang berfungsi untuk menampung genangan itu tidak mampu menampung debit yang mengalir, hal ini akibat dari tiga kemungkinan yang terjadi yaitu : kapasitas sistem yang menurun, debitaliran air yang meningkat, atau kombinasi dari kedua-duanya.            Pengertian sistem disiniadalah sistem jaringan drainase di suatu kawasan. Sedangkan sistem drainase secara umum dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfung -si untuk mengurangidan /atau membuang kelebihan air ( banjir ) dari suatu kawa san atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal, jadi sistem drai nase adalah rekayasa infrastruktur di suatu kawasan untuk menanggulangi adanya genangan banjir ( Suripin, 2004 ).
Sistem jaringan drainase di suatu kawasan sudah semestinya dirancang untuk menanampung debit aliran yang normal, terutama pada saat musim hujan. Artinya kapasitas saluran drainase sudah diperhitungkan untuk dapat menampung debit air yang terjadi sehingga kawasan yang dimaksud tidak mengalami genang- an atau banjir. Jika kapasitas sistem saluran drainase menurun dikarenakan oleh berbagai sebab maka debit yang normal sekalipun tidak akan bisa ditampung oleh sistem yang ada. Sedangkan sebab menurunnya kapasitas sistem antara lain, bany- ak terdapat endapan, terjadi kerusakan fisik sistem jaringan, adanya bangun- an lain di atas sistem jaringan. Pada waktu-waktu tertentu saat musim hujan sering terjadi peningkatan debit aliran, atau telah terjadi peningkatan debit yang dikarena kan oleh berbagai sebab, maka kapasitas sistem yang ada tidak bisa lagi menam pung debit aliran, sehingga mengakibatkan banjir di suatu kawasan. Sedangkan  penyebab meningkatnya debit antara lain, curah hujan yang tinggi di luar
Drainase juga berhubungan dengan teknik pertanian dimana pada program studi teknik pertanian memiliki bidang kajian yaitu Teknik Tanah dan Air (TTA). Bidang ini mengkaji tentang hubungan saluran drainase dengan pertumbuan tanaman. Dimana pengelolaan saluran drainase mempengaruhi pertumbuhan tanaman terutama tanaman yang tumbuh dilahan yang sulit infiltrasi atau klimatologi lahan tersebut memiliki curah hujan tinggi.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu,tentang pentingnya pembuatan drainase adalah sebagai berikut :
1.      Mengenal macam-macam dari saluran draianase dan kegunaannya
2.      Mengenal tipe-tipe penampang saluran drainase
3.      Mengukur volume salurana drainase
4.      Mengukur volume curah hujan

1.3. Manfaat
            Adapun manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Mahasiswa mampu mamperhitungkan bertapa pentingnya drainaase
2.      Memperluas pwngetahuan tentang system pertaian saaat ini.
3.      Meningkatkan keterampilan dalam mengindentifikasi keadaan lapangan yang membuthkan system drainase.







TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Landasan Teori
Sistem jaringan drainase merupakan bagian dari infrastruktur pada suatu kawasan, drainase masuk pada kelompok infrastruktur air pada pengelompokan infrastruktur wilayah, selain itu ada kelompok jalan, kelompok sarana transpor- tasi, kelompok pengelolaan limbah, kelompok bangunan kota, kelompok energi dan kelompok telekomunikasi ( Grigg 1988, dalam Suripin, 2004 ). Air hujan yang jatuh di suatu kawasan perlu dialirkan atau dibuang, caranya dengan pem- buatan saluran yang dapat menampung air hujan yang mengalir di permukaan tanah tersebut. Sistem saluran di atas selanjutnya dialirkan ke sistem yang lebih besar. Sistem yang paling kecil juga dihubungkan denga saluran rumah tangga dan dan sistem saluran bangunan infrastruktur lainnya, sehingga apabila cukup banyak limbah cair yang berada dalam saluran tersebut perlu diolah ( treatment ). Seluruh proses tersebut di atas yang disebut dengan sistem drainase ( Kodoatie, 2003 ).
Bagian infrastruktur (sistem drainase ) dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan /atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Dirunut dari hulunya, bangunan sistem drainase terdiri dari saluran penerima ( interseptor drain ), saluran pengumpul ( colector drain ), saluran pembawa ( conveyor drain ), saluran induk ( main drain ) dan badan air penerima ( receiving waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bangunan lainnya, seperti gorong-gorong, siphon, jembatan air ( aquaduct ),pelimpah, pintu-pintu air, bangunan terjun, kolam tando dan stasiun pompa. Pada sistem
drainase yang lengkap, sebelum masuk ke badan air penerima air diolah dahulu pada instalasi pengolah air limbah ( IPAL ), khususnya untuk sistem tercampur. Hanya air yang telah memliki baku mutu tertentu yang dimasukkan ke dalam badan air penerima, biasanya sungai, sehingga tidak merusak lingkungan ( Suripin, 2004 ).

2.2. Kegunaan Drainase
            Drainase akan terus berkembang seiring berkembangnya zaman, pada saat ini saja sudah banyak drainase yang ada pada kehidupan kita, baik itu dari system drainase, jenis drainesi, bentuk drainase dan sebagainya sudah mengalami kemajuan yang signifikan. Namun secara singkat penggunaan drainase itu bertujuan untuk mempertahankan keadaan lestari dari lingkungan. Kegunaan drainase dapat di jelaskan sebagai berikut :
1.      Mengeringkan bagian wilayah yang permukaan lahannya rendah dari genangan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif berupa kerusakan infrastruktur dan harta benda milik masyarakat.
2.      Mengalirkan kelebihan air permukaan ke badan air terdekat secepatnya agar tidak membanjiri/ menggenangi wilayah pertanian.
3.      Mengendalikan sebagian air permukaan akibat hujan yang dapat dimanfaatkan untuk persediaan air dan kehidupan akuatik.
4.      Meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah

Drainase merupakan salah satu faktor pengembangan irigasi yang ber kaitan dalam pengolahan banjir (flood protection), sedangkan irigasi bertujuan untuk memberikan suplai air pada tanaman. Drainase merupakan suatu sistim pembuangan air untuk mengalirkan kelebihan air di permukaan tanah maupun dibawah tanah, sehingga dengan demikian drainase dibagi menjadi dua macam, yaitu :
air tanah.Drainasedi perlukanuntukmengalirkan air, baik yang berasal dari hujan lokal maupun air kiriman dalam tempo yang singkat. System ini juga di manfaatkan pada musim kering untuk meningkatkan kondisi tanah yaitu mene kan derajat keasinan (salinitas) di daerah yang bersangkutan. Pada jenis tanaman tertentu drainase juga bermanfaat untuk mengurangi ketinggian muka air tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik sesuai dengan persyaratan hidupnya.



2.3 Tingkat system drainase, yaitu :
1. Tersier drainage
2. Secondary drainage
3. Main drainage
4. Sea drainage

2.4 Desain kriteria harus sesuai dengan :
a.       Kebutuhan
b.      Pertimbangan ekonomis
c.       Kondisialam, meliputi
a.       Segihidrologis.
b.      Segitopografis.
c.       Segigeologis.

1.      Segihidrologis.
Tergantung dari data curah hujan didaerah tersebut dengan intensitas 3 – 5 hari berturut turut dan harus habis mengalirkan air.

2.      SegiTopografis
Dalam pembuatan drainase ini sangat diperlukan bentuk topografis yang mem punyai ketinggian yang berbeda.Sehingga selalu memungkin kanadanya bedatinggi yang akan menyebabkan air tetap mengalir. Disampingitu agar saluran drainase ini diusahakan berupa galian semua sedang kantimbunan dihindarkan agar mendapatkan kemiringan saluran yang dapat mengalirkan air dari hulu kehilir. Apa bila terpaksa terjadi saluran drainase timbunan, maka kemiringan saluran harus diusahakan kecil.
Rumus :
Q = F . V
V = K . R2/3 . I ½
I = Jika I kecilmaka V = kecildan F = besar.
Dengan demikian perlu dibuat drainase dengan kedalaman kecil tetapi lebar. Tetapi dalam hal ini akan mengakibatkan adanya pengendapan sehingga diikuti adanya eksploitasi sebagai berikut :
I = Di sesuaikan kelandaiannya dengan tanah setempat maka [1-2].10-4
V= [0,5 – 0,6] m/s
Dalam drainase juga terdapat kecepatan maximum, tetapi ada batas – batas tertentu untuk menghindari gesekan/keausansaluran.
3.      Segigeologis.
a. Kemiringan talud [tg a]
Harus memperhatikan dan disesuaikan dengan sudut geser dalam tanah dan besarnya kohesi tanah yang bersangkutan.Saluran drainase makin curam maka air yang mengalirmakinderas, sehingga makin cepat dinding saluran aus- karenaterkikis.
b. Kecepatanaliran air.
c.DrainaseModul.
Drainase modul adalah jumlah air yang harus didrainase karena apabila tidak akan menimbulkan genangan, hal ini tergantung dari curah hujan. Data n tahun, dengan data hujan per 1 hari, 2 hari, atau 3 hari.
Dalam tugas ini dipakai dasar hujan 3 hari didrainase 3 hariden gangenangan, menggunakanrumus:
¨ Hujan 3 hari di drainase, 3 haridengangenangan
Dimana :                     
Dn = R( n )T + n( IR – ET – P ) – S
Dimana :
R = Jumlah hujan dari dan hari
S = Storage
N = Jumlah hari
I = Irrigation Supplay
P = Perkolasi
ET = Evapotranspirasi
DM = Drainage Module
Drainase merupakan salah satu factor pengembangan irigasi yang berkaitan dalam pengolahan banjir (float protection), sedangkan irigasi bertujuan untuk memberikan suplai air pada tanaman . Drainase dapat juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas.
 Jenis – jenis drainase :
- Menurut sejarah terbentuknya :
1. Drainase alamiah (natural drainage)
Terbentuk secara alamiah, tidak terdapat bangunan penunjang.
2. Drainase buatan (artificial drainage)
Dibuat dengan tujuan tertentu, memerlukan bangunan khusus.
- Menurut letak bangunan :
1. Drainase permukaan tanah (surface drainage)
Suatu system pembuangan air untuk menyalurkan air dipermukaan tanah. Hal ini berguna untuk mencegah adanya genangan.
2. Drainase bawah permukaan tanah (subsurface drainage)
Suatu sistem pembuangan untuk mengalirkan kelebihan air dibawah tanah.
Pada jenis tanaman tertentu drainase juga bermanfaat untuk mengurangi ketinggian muka air tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.
4.      Menurut fungsi :
1. Single purpose
Suatu jenis air buangan : air hujan, limbah domestic, limbah industri dll.
2. Multi purpose
5.      Beberapa jenis air buangan tercampur.
6.      Menurut kontruksi :
1.      Saluran terbuka
2.      Saluran tertutup




Sistem drainase dibagi menjadi:
1. tersier drainage
2. secondary drainage
3. main drainage
4. sea drainage

2.5.            Permasalahan drainase:
Permasalah drainase perkotaan bukanlah hal yang sederhana. Banyak faktor yang mempengaruhi dan pertimbangan yang matang dalam perencanaan, antara lain :

1. Peningkatan debit
Manajemen sampah yang kurang baik memberi kontribusi percepatan pendangkalan /penyempitan saluran dan sungai. Kapasitas sungai dan saluran drainase menjadi berkurang, sehingga tidak mampu menampung debit yang terjadi, air meluap dan terjadilah genangan.

2. Peningkatan jumlah penduduk
Meningkatnya jumlah penduduk perkotaan yang sangat cepat, akibat dari pertumbuhan maupun urbanisasi. Peningkayan jumlah penduduk selalu diikuti oleh penambahn infrastruktur perkotaan, disamping itu peningkatn penduduk juga selalu diikuti oleh peningkatan limbah, baik limbah cair maupun pada sampah.

3. Amblesan tanah
Disebabkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihan, mengakibatkan beberapa bagian kota berada dibawah muka air laut pasang.
4. Penyempitan dan pendangkalan saluran
5. Reklamasi
6. Limbah sampah dan pasang surut
 Penanganan drainase perkotaan :


a.       Diadakan penyuluhan akan pentingnya kesadaran membuang sampah
b.       Dibuat bak pengontrol serta saringan agar sampah yang masuk ke     drainase dapat dibuang dengan cepat agar tidak mengendap
c.       Pemberian sanksi kepada siapapun yang melanggar aturan terutama     pembuangan sampah sembarangan agar masyarakat mengetahui pentingnya melanggar drainase.
d.      Peningkatan daya guna air, meminimalkan kerugian serta memperbaiki     konservasi lingkungn.
e.        Mengelola limpasan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk menahan air hujan, menyimpan air hujan maupun pembuatan fasilitas resapan.

1.      Drainase Jalan Raya
Drainase jalan raya dibedakan untuk perkotaan dan luar kota.Umumnya di perkotaan dan luar perkotaan,drainase jalan raya selalu mempergunakan drainase muka tanah (Surface drainage). Di perkotaan saluran muka tanah selalu ditutup sebagai bahu jalan atau trotoar. Walaupun juga sebagaiman diluar perkotaan, ada juga saluran drainase muka tanah tidak tertutup (terbuka lebar), dengan sisi atas saluran rata dengan muka jalan sehingga air dapat masuk dengan bebas. Drainase jalan raya pi perkotaan elevasi sisi atas selalu lebih tinggi dari sisi atas muka jalan. Air masuk ke saluran melalui inflet. Inflet yang ada dapat berupa inflet tegak ataupun inflet horizontal. Untuk jalan raya yang lurus, kemungkinan letak saluran pada sisi kiri dan sisi kanan jalan. Jika jalan ke arah lebar miring ke arah tepi, maka saluran akan terdapat pada sisi tepi jalan atau pada bahu jalan, sedangkan jika kemiringan arah lebar jalan kea rah median jalan maka saluran akan terdapat pada median jalan tersebut. Jika jalan tidak lurus ,menikung, maka kemiringan jalan satu arah , tidak dua arah seperti jalan yang lurus. Kemiringan satu arah pada jalan menikung ini menyebabkan saluran hanya pada satu sisi jalan yaitu sisi yang rendah. Untuk menyalurkan air pada saluran ini pada jarak tertentu,direncanakan adanya pipa nol yang diposisikan dibawah badan jalan untuk mengalirkan air dari saluran.
2.      Drainase Lapangan Terbang
Drainase lapangan terbang pembahasannya difokuskan pada draibase area run way dan shoulder karena runway dan shoulder merupakan area yang sulit diresapi, maka analisis kapasitas / debit hujan memepergunakan formola drainase muka tanah atau surface drainage.
Kemiringan keadan melintang untuk runway umumnya lebih kecil atau samadengan 1,50 % , kemiringan shoulder ditentukan antara 2,50 % sampai 5 %.Kemiringan kea rah memanjang ditentukan sebesar lebih kecil atau sama dengan 0,10 % ,ketentuan dari FAA. Amerika Serikat , genangan air di permukaan runway maksimum 14 cm, dan harus segera dialirkan.
Di sekeliling pelabuhan udara terutama di sekeliling runway dan shoulder , harus ada saluran terbuka untuk drainase mengalirkan air (Interception ditch) dari sis luar lapangan terbang.

3.      Drainase Lapangan Olahraga
Drainase lapangan olahraga direncanakan berdasarkan infiltrasi atau resapan air hujan pada lapisan tanah, tidak run of pada muka tanah (sub surface drainage) tidak boleh terjadi genangan dan tidak boleh tererosi.Kemiringan lapangan harus lebih kecil atau sama dengan 0,007. Rumput di lapangan sepakbola harus tumbuh dan terpelihara dengan baik. Batas antara keliling lapangan sepakbola dengan lapangan jalur atletik harus ada collector drain.










5.6 Metoda
5.6.1        Alat dan Bahan
1.      Data curah hujan terakhir
2.      Meteran
3.      Alat-alat tulis

5.6.2        Cara Kerja
1.      Mengukur volume saluran drainase bardasarkan bentuk penampangnya
2.      Menghitung volume curah hujan yang didapat dari data diameter ombrometer dan data curah hujan 10 tahun terakhir
3.      Membandingkan volume saluran drainase dengan volume curah hujan untuk mengetahui kelayakan dari saluran drainase tersebut.

5.5 Hasil dan Pembahasan
5.5.1 Hasil
Table 1 : Data curah hujan 10 tahun
No
Tahun
NilaiCH(mm)
CH (m)
Ombrometer


VOLUME (m³)
d (m)
t (m)
A (m²)
1
2006
13.179
0.013179
0.145
0.2
0.016505
0.0002175144529
2
2005
13.179
0.013179
0.145
0.2
0.016505
0.0002175144529
3
2004
10.49
0.01049
0.145
0.2
0.016505
0.0001731335163
4
2003
8.029
0.008029
0.145
0.2
0.016505
0.0001325156341
5
2002
11.049
0.011049
0.145
0.2
0.016505
0.0001823596016
6
2001
7.34
0.00734
0.145
0.2
0.016505
0.0001211439475
7
2000
9.153
0.009153
0.145
0.2
0.016505
0.0001510668326
8
1999
11.678
0.011678
0.145
0.2
0.016505
0.0001927410108
9
1998
13.827
0.013827
0.145
0.2
0.016505
0.0002282094499
10
1997
5.006
0.005006
0.145
0.2
0.016505
0.0000826221528
Jumlah
0.0016988210513
rata-rata
0.0001698821051





Table 2 : Data saluran drainase

No
ulangan
Panjang (m)
Lebar (mm)
Tinggi (m)
Volume (m3)
1
36.1
0.6
1.42
15.3786
2
11.54
0.55
1.34
4.2549
3
8.30
0.56
0.89
2.068
4
4.30
0.54
0.87
1.01007
5
10.27
0.56
0.91
2.6168
6
1.9
0.55
1.01
0.5277
7
2.73
0.58
0.99
7.8378
8
9
0.53
0.86
2.0511
9
12.98
0.56
12.5
4.543
10
5,10
0.56
1.44
2.05632
11
18,2
0.54
1.30
6,3882
12
36.50
0.54
1.19
11.7274

Jumlah
60.45748 m3

Rata-rata
5,038123m3

1.5.2        Pembahasan
            Berdasarkan dari pengolahan data hasil praktikum yang yang kami lakukan diperoleh data bahwasanya voloume saluran sebesar dan data curah hujan hujan 10 tahun terakhir yang yang kami olah, adalah data diperoleh dari stasiun klimatologi Gunung Nago. Berdasarkan hasilnya didapatkan volume curah hujan sebesar 16.32  . Maka hasil ini lebih kecil dibandingkan  daripada volume saluran drainase yang kami dapat selama praktikum. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa saluran drainase yang ada disekitaran parkir jurusan teknik pertanian ini mampu menepung curah hujan secara baik dan mampu menyalurkannya kesaluran yang lain dan langsung ke sungai. 
Berdasarkan data yang telah didapatkan dan jika kita perbandingkan antara data curah hujan dan besarnya volume saluran yang ada hal ini akan jauh dari banjir akan tetapi hal ini akan berakibatkan banjir apabila masyarakat tidak dapat menjaga kebiasaan dalam membuang sampah sembarangan ke daerah saluran drainase maka dari itu harus timbul kesadaran dari masyarakat itu sendir untuk menjaga saluran drainase agar lebih terjaga.

5.7  Kesimpulan dan saran
5.7.1 Kesimpulan
Jika kita lihat dari bangunan drainase ini dan kita lihat juga data curah hujan yang ada  saluran ini termasuk bangunan yang lumayan besar jadi dapat dikatakan tidak berbahaya jika kita hubungkan dengan banjir dalam pemakaian saluran drainase ini
Namun drainase tersebut belum bisa dikatakan layak, karena saluran tersebut terlalu besar untuk menampung curah hujan yang sedikit. Ini hanya akan membuang-buang biaya Karena pembuatan saluran yang terlalu mahal.

6.7.2 Saran
Sebelum membuat saluran pada satu daerah harus mempertimbangkan data –data dari badan klimatologi. Karena dengan mengetahui keadaan data curah hujan yang ada kita dapat memperkirakan besar dan kecilnya bangunan saluran drainase yang akan dibangun .
Dan dalam perawatanya sebaiknya dimulai dari kesadaran masyarakat itu sendir karena salah satu permasalahan banjir yang ada adalah membuang sampah ke dalam sungai ataupun saluran drainase hal ini lah yang akan mengakibatkan terumbatnya saluran yang nantinya akan menyebabkan banjir.




                                     
                                      LAMPIRAN OBJEK 5
DRAINASE

1.      V1 = (∑t × p) ×l
            2
= {(0,54m + 0,88m)× 36.1 }×0,6m
                        2
= 15,3786

2.      V1 = (∑t × p) ×l
             2
  = {(0.88 + o,46) ×11,54}×0,55m
                        2
= 4,2525

3.      V1 = (∑t × p) ×l
             2
  = {(0,46 + 0,43 )×0,83}×0,56m
                        2
= 2,0648

4.      V1 = (∑t × p) ×l
             2
  = {(0,43 + 0,44 )×4,3}×0,54
                        2
= 1,0101

5.      V1 = (∑t × p) ×l
             2
  = {(0,44 + 0,42 )×10,27×0,56m
                        2
= 2,6168

6.      V1 = (∑t × p) ×l
             2

  = {(0,47 + 0,54 )×1,9 ×0,55m
                        2
= 0,5277

7.      V1 = (∑t × p) ×l
             2

  = {(0,54 +0,45 )×27,3 ×0,58m
                        2
= 7,8378


8.      V1 = (∑t × p) ×l
             2

  = {(0,45 + 0,41 )×9 ×0,53m
                        2
= 2,0511

9.      V1 = (∑t × p) ×l
             2

  = {(0,41 + 0,84)×12,98 ×0,56m
                        2
= 4,543

10.  V1 = (∑t × p) ×l
             2


  = {(0,84 + 0,6}5,11 ×0,56m
                        2
= 2,0563

11.  V1 = (∑t × p) ×l
             2

  = {(0,6 + 0,7)×18,2} ×0,54m
                        2
= 6,3882

12.  V1 = (∑t × p) ×l
             2

  = {(0,7 + 0,49)×36,5} ×0,54m
                        2
= 11,7275

Volume total = V1 + V2 +V3 +V4 +V5 + V6 + V7 + V8 + V9 + V10 + V11 + V12
                     = 15,768 + 4,2525 + 2,0684 + 1,0101 + 2,6168 + 0,5277 + 7,8378 + 2,0511               + 4,5430 + 2,0563 + 6,3882 + 11,7275
                     = 60,4579

Volume rata-rata = Volume total
                                     12
                           = 60,4579
                           = 5,03


Tidak ada komentar:

Posting Komentar